Tak pernah terpikirkan dan terimpikan, semua berawal dari ajakan dosen (Pak Jejen) kepada orang tua. Respon orang tua sangat positif, berharap anaknya berkembang dan maju menuju kesuksesan. Inilah langkah awal perjalanan.
Tiba saatnya hari itu pun datang. Sedih senang semua bercampur jadi satu. Sedih karena meninggalkan anak balita berusia 3 tahun. Kepergian pun penuh tangis dan jeritan dari bibir kecil nan mungil.
Senang karena tiba saatnya melihat dunia dari sisi yang lain. Yang paling penting adalah melihat cakrawala pendidikan yang bisa menginspirasi dan bisa diterapkan di lembaga yang sudah dikelola orang tua. InsyaAllah.
First day and second day. Landing di Negara singapura. Bersih, rapi, tertib dan indah. It is very very perfect country. Merlion park, Universal studio, Garden Bay. Pesonanya memanjakan mata siapa pun yang berkunjung dan mengajak saya yang tidak suka selfie menjadi suka selfie.
Selain itu, berkunjung ke KBRI Singapura, banyak pelajaran yang dapat diambil di sini. Ibu Veronica atase pendidikan dan kebudayaan dengan suaranya yang pelan dan lembut yang diselingi dengan kekocakannya. Dia menjelaskan panjang lebar tentang Negara Singapura yang sangat maju, dari mulai sejarah, pendidikan, peraturan pemerintahan, SDM dan SDA. The power of dream, membuat saya semangat.
Third day, sampailah di Malaysia, negara balas berbalas pantun. Kami mengunjungi kolej As-Sofa. Sebuah lembaga pendidikan dari tingkat RA-Perguruan Tinggi. Sebuah contoh pendidikan yang mengintegrasikan kurikulum dengan sempurna lahir dan bathin. Akademik, Tahfidz, Diniyah (Turost) dan tasawwuf (tarikat).
Sapaan yang ramah dan hangat, membuat betah berlama-lama di sini. Sayangnya, waktu tak banyak. Lanjut perjalanan ke Batu Cave's. Agak takut saya melihat patung, tapi keindahan tangganya yang berwarna warni mengajak saya untuk naik dan berselfie-selfi sendiri di atas.
Lanjut Twin Tower, menara upin-ipin yang berbentuk seperti dua jagung. Indah, sangat indah. Sayangnya tidak sempat menikmati lebih lama keindahan dengan menyeruput segelas susu hangat. Berharap bisa kembali.
Fourth day, sampailah di Thailand. Negara yang terasa sangat asing bagi saya karena melihat tulisan-tulisan Thailand sepanjang perjalanan. Kunjungan ke sekolah "Songserm sasana vitaya school", bertemu langsung dengan santri-santri. Seru, ya sangat seru. Antusias dan kebahagiaan mereka bertemu kami, berbinar di wajah mereka, lambaian tangan mereka, menghantarkan kepergian kami dari lantai 2 dan 3. Malam lanjut ke pasar malam Asean, serasa berada di Pondok Gede. Hehe.
Fifth day, perjalanan ke Patung Budha Tidur, Patung Kepala Naga, Patung Putri Duyung (Samila Beach) membuat saya merasa takut. Takut melihat patung dan banyak anjing di sana. Lajut perjalanan kami ke KL Malaysia.
Sixth day, perjalanan menuju bandara, ada yang unik bagi saya di sini. Keinginan saya yang kuat untuk selfi bersama dosen, Pak Jejen, Bu Lalah, Bu Maftuhah, Pak Muhbib sudah tercapai. Selfie Bu Fakhriany dan Pak Sapiudin yang belum saya dapatkan.
Mungkin karena kewibawaan mereka yang membuat saya mempunyai sedikit keberanian. Saya dekati Bu Fakhriany ternyata luar biasa baiknya beliau. Hangat seperti anak dengan ibu. Yang paling unik adalah meminta selfie pak sapiudin. Tiga kali gagal selfie dengan waktu yang berbeda. Pertama gagal capture, kedua lowbet, ketiga berhasil. Baiknya beliau.
Terakhir, terimakasih saya kepada orang tua, yang selalu mensupport saya. Suami yang selalu mengizinkan. Putri kecil saya Azfa, yang mengajarkan saya arti kesabaran, dan beratnya menahan rindu. Bapak Dr. Jejen Musfah yang menghantarkan saya melihat cakrawala pendidikan dan indahnya pesona luar negeri, yang selalu membuat saya semangat dan bisa lebih produktif untuk menulis.
"Sebutir kepercayaan diri lebih besar nilainya daripada sekarung bakat yang tertidur". Kata bijak ini juga yang selalu membuat saya semangat.
Tour: 23-28 September 2019
Bekasi, 29092019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar