Senin, 17 Agustus 2020

Guru dan Literasi Digital

Virus Corona merebak dari Negara Tirai Bambu (China). Menyebar keseluruh negara-negara di dunia. Virus Corona sangatlah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, salah satu diantaranya adalah pendidikan. Akibat dari Virus Corona, menurut data Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO), tercatat sekitar 188 negara telah menutup sementara lembaga Pendidikan. 

Setidaknya ada 1.543.446.152 (89% populasi) peserta didik diseluruh dunia yang aktivitas belajarnya menjadi terganggu akibat sekolah yang ditutup. Termasuk pendidikan di Indonesia. Indonesia melaksanakan pendidikan dengan cara pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui teknologi. Aktivitas pembelajaran dilaksanakan dari rumah tanpa tatap muka. Karena dikhawatirkan terjadi cluster penyebaran virus corona di sekolah. 

Berbagai dilema datang menghampiri siswa, orang tua dan guru. Siswa harus beradaptasi dengan pembelajaran melalui teknologi yang menuntut fokus dan semangat belajar yang lebih tinggi. Orang tua harus membagi waktu untuk mendampingi dan memotivasi anak belajar. Orang tua belajar menjadi guru bagi anaknya dan mendidik dengan kesabaran. Serta selalu memberikan contoh karakter yang baik. 

Tidak hanya siswa dan orang tua, terlebih guru dituntut menguasai teknologi. Guru harus belajar dan menggali potensi diri sesuai dengan keterampilan abad 21. Guru harus tetap terus semangat dan optimis dalam mendidik siswa. Guru harus kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang efektif dan menyenangkan.  

Untuk mewujudkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang efektif dan menyenangkan, banyak berbagai cara yang dapat dilakukan. Diantaranya dengan menggunakan aplikasi WhatsApp. Aplikasi WhatsApp yang disingkat dengan WA adalah aplikasi yang paling utama dalam berinteraksi antara siswa, orang tua dan guru. Pembelajaran dengan aplikasi WA dapat digunakan dengan cara chat, audio, foto maupun video. 

Selain WA, pembelajaran jarak jauh (PJJ) bisa dilakukan dengan google class room. Materi, tugas dan penyerahan tugas, dapat diatur dengan waktu yang di tentukan oleh guru. Penyimpanan materi berupa vidio tidak menghabiskan memori handphone, karna materi tersimpan di google drive.  

Selanjutnya, pembelajaran jarak jauh (PJJ) bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi zoom, google meet, dan aplikasi sejenis lainnya. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang paling efektif. Guru dapat berinteraksi dengan siswa seperti layaknya di dalam kelas. Akan tetapi dengan catatan, ketika pembelajaran sedang berlangsung video harus tetap on agar siswa dapat terkontrol dalam mengikuti pembelajaran dengan baik. Selain itu, yang paling penting adalah kuota yang cukup. 

Untuk menghadirkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang menyenangkan, tentunya harus didukung dengan pembuatan media yang menarik perhatian siswa. Guru harus kreatif dan inovatif dalam mengolah dan menghadirkan media pembelajaran. Bisa berupa gambar animasi, power point, maupun video. Tutorial pembuatannya dapat dicari melalui aplikasi YouTube. 

Pembuatan video seperti layaknya di aplikasi ruang guru juga dapat dibuat dengan menggunakan aplikasi yang bisa digunakan melalui android, yaitu kinemaster. Guru dapat menjelaskan melalui video, sekaligus menghadirkan tulisan ataupun gambar dalam satu video. Selain itu, aplikasi android yang bisa dipakai untuk membuat media pembelajaran diantaranya adalah plotagon, movie maker for kids, telagami, dll. Adapula aplikasi yang dapat diakses melalui web, yaitu: animaker, powtoon, explee, easy sketch pro,  dan lain sebagainya. Tentunya masih banyak aplikasi-aplikasi lainnya yang dapat digunakan untuk menghadirkan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan di era pendemi ini.  

Akan tetapi, alangkah baiknya jika semua aplikasi yang ada, di mix dan di rapel secara bergantian dalam penggunaannya. Tujuannya agar menghilangkan kejenuhan dalam pembelajaran. Sehingga terciptalah pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Guru senang, murid senang, orang tua tenang, kebahagiaan pun datang.  

Dengan demikian, tidak ada yang tidak mungkin bisa dilakukan. Asalkan guru mau belajar dan terus belajar menggali potensi diri. Memperkuat digital literasi. Semua harus belajar. Semua harus aktif dan berkolaborasi memberikan sinergi dalam pembelajaran. Agar tercipta tujuan pendidikan. Berjuang mencerdaskan anak bangsa. Demi mewujudkan generasi emas dimasa yang akan datang. Wallahu A’lam Bish-Showab.