Rabu, 19 Agustus 2020

Keterampilan Abad 21

Peran guru sangat penting dalam menyiapkan masa depan peserta didik yang cemerlang. Guru harus mempersiapkan sistem pembelajaran yang lebih inovatif untuk meningkatkan kompetensi lulusan yang memiliki keterampilan abad ke-21 (Learning and Innovations Skills). Oleh karena itu guru harus mempunyai keterampilan khusus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Tujuannya agar peserta didik mempunyai keterampilan 4C (communication, collaboration, creativity and critical thinking). 

Pertama, communication (keterampilan berkomunikasi). Manusia adalah makhluk sosial. Makhluk sosial tentunya harus berinteraksi dengan manusia yang lain. Salah satunya yaitu dengan cara berkomunikasi. Guru harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik. Menyampaikan materi agar dapat dimengerti. Saat ini keterampilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran tidak sebatas lisan, tapi juga tulisan atau media-media yang dapat menunjang kreativitas peserta didik. 

Tidak hanya guru, peserta didik harus mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif. Baik secara lisan maupun tulisan. Peserta didik harus mampu menyampaikan pendapatnya dengan baik dan santun. Komunikasi yang baik akan melahirkan pemahaman yang baik bagi pendengar maupun pembaca. Komunikasi akan menumbuhkan karakter rasa percaya diri, menghargai, dan menghormati orang lain. 

Kedua, collaboration (keterampilan berkolaborasi). Peserta didik harus mampu berkolaborasi sebagai salah satu keterampilan abad 21. Pembelajaran kolaboratif membuktikan bahwa pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru (teacher centred learning), tetapi berpusat pada siswa (student centered learning). Pembelajaran kolaboratif menantang peserta didik untuk mengekspresikan ide-idenya, bertukar pendapat, berpartisipasi dalam diskusi dengan cara berpikir tingkat tinggi, menganalisis dan menyelesaikan masalah. 

Kolaborasi dalam proses pembelajaran, menuntut peserta didik agar menghormati dan menghargai pendapat orang lain. Mampu bekerja sama dengan orang lain untuk menghasilkan tujuan tertentu. Mampu beradaptasi dengan orang lain tanpa memilah dan memilih dengan siapa ia belajar dan bermain. Kemampuan beradaptasi sangatlah diperlukan. Agar menyiapkan peserta didik lebih fleksibel ketika bersentuhan dengan masyarakat dimasa mendatang.

Ketiga, creativity (keterampilan kreativitas). Kreativitas merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai dan menjadi kunci untuk pembelajaran yang efektif dan inovatif. Keterampilan abad 21 menuntut peserta didik agar berpikir kreatif dalam menciptakan berbagai inovasi (penemuan baru). Inovasi bisa didapat dengan cara komunikasi dan kolaborasi antara peserta didik dengan yang lainnya. Ide-ide unik yang didapat melalui berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran kolaborasi akan menghasilkan sebuah penemuan baru (inovasi). 

Keempat, critical Thinking (keterampilan berpikir Kritis). Guru abad 21 harus menguasai metode HOTS. Tujuannya agar peserta didik mempunyai kemampuan berpikir kritis (critical thinking). Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu dari keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi, siswa dapat menyerap pengetahuan, siswa akan menjadi komunikator yang efektif, pemikir yang menghasilkan ide-ide kreatif, dan dapat menganalisis dan memecahkan masalah dengan baik. 

Keterampilan berpikir kritis merupakan hal yang penting untuk dimiliki peserta didik di era digital. Peserta didik harus mampu membedakan fakta dan hoax yang semakin merajalela. Segala berita yang didapat harus dicari tahu kebenarannya, tidak ditelan mentah-mentah. Tentunya hal itu merupakan bekal bagi peserta didik untuk mengambil keputusan dengan lebih bijak sepanjang hidupnya dan menjadi pembelajar yang baik. 

Keterampilan 4C tersebut tidak akan berjalan dengan efektif tanpa didukung dengan pemanfaatan teknologi dan media informasi. Peserta didik harus mampu mengakses informasi secara efektif dan efisien (literasi informasi). Selain itu peserta didik harus mampu memilih dan menggunakan media untuk berkomunikasi (literasi media). Serta mampu menganalisis dan membuat media untuk alat komunikasi (literasi ICT). Dengan demikian diharapkan, sekolah atau guru akan melahirkan peserta didik yang memiliki keterampilan abad 21. Wallahu a'lam bish-showab. 

 

Tulisan 5: 30102019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar